Pages

Sabtu, 05 Mei 2018

Lip Cream Warna Natural Untuk Sehari-hari Kamu

meillya29.blogspot.com

Assalamu'alaikum.
Hai :)

Akhir pekan saatnya saya kembali posting hehee. Baiklah, postingan saya kali ini mengenai lip cream. Saya rasa temen-temen udah pada tau dengan lip cream yang sedang dan masih hits sampai sekarang ya. Nah, saya punya 3 diantaranya.

Jadi, sejak bisa cari uang sendiri (cie elaah haha) saya jadi sedikit 'menggila' dengan pewarna bibir. Kalo lagi ke toko make up yang saya lihat tentu bagian lipstik, jadi saya harus kuat iman ketika lagi ke toko make up dan anggaran belanja lipstik gak ada di list. Parah, na? Ha!

Meski lipstik yang dibeli masih kebanyakan lipstik lokal tapi saya punya lebih dari 10 buah barang ini hehehe. Oke, dan 3 diantaranya lip cream dari Purbasari, Wardah dan Pixy. Produk hits semua kan itu. Baik, jadi karena saya 'doyan' banget sama barang ini setiap hari saya selalu pake. Apalagi saat saya kerja. Nah, saya punya rekomen 3 lip cream dengan warna natural yang cocok dipakai sehari-hari untuk kerja atau sekedar hangout aja.



1.Wardah Exclusive Matte Lip Cream 09 Mauve On!

Salah satu produk lip cream yang lagi hype banget dan worth to buy adalah Wardah Exclusive Matte Lip Cream terutama shade 09 ini. Saya harus nunggu cukup lama untuk dapetin shade ini karena emang best seller banget. Setelah dapet kebayang bahagianya kayak apa kan. Wanita. Hahaha. Jadi, warna 09 ini warnanya pink tapi kalem. Ketika diaplikasikan di bibir dan setelah kering mauve-nya cantik apalagi di bibir yang gak hitam kayak saya. Bibir saya cenderung agak hitam di pinggirannya tapi shade 09 ini juga masih cocok buat saya. Shade 09 Mauve On! ini juga bisa kanu gunain untuk riasan natural untuk pesta atau kondangan.

2. Purbasari Hi-Matte Lip Cream 02 Azalea

Setelah lipstik matte-nya yang hype banget, kali ini purbasari ngeluarin lip cream yang gak kalah hype juga. Favorit baru saya setelah lipstik yang matte-nya. Lip cream dari Purbasari ini teksturnya ringan ketika dipakai di bibir. Saya suka karena gak bikin bibir saya kering dan pecah-pecah dan stay-nya lama. Untuk warna, shade 02 Azalea ini lebih ke orange namun masih kalem ketika sudah dipakai. Untuk bibir yang punya pinggiran hitam kayak saya, saya biasanya gunain untuk dijadiin ombre. Jadi, bibir bagian luar saya pakai lip cream dan bagian dalam saya pakai lip tint warna merah. Tapi jika saya lagi pengen yang natural banget (dibilang gak pakai lipstik padahal pakai hahaa) saya selalu gunain lip cream dari Purbasari ini.

3. Pixy Lip Cream 01 Chic Rose

Ini lip cream pertama yang saya beli. Shade-nya best seller juga. Yang saya suka dari lip cream ini baunya, aroma vanilla-nya itu lho. Manis banget. Untuk tekstur, pixy lip cream ini agak padet dari wardah dan ketika ngebersihinnya harus pakai lip remover karena gak bersih kalo pakai air aja. Jadi, sedikit cerita srjak saya selalu pakai lip cream saya ngebersihin lipstik sekarang pakai minyak zaitun karena lebih gampang dan kesian bibir ya kan kalo digosok-gosok agak keras gitu. Untuk warna, pixy lip cream 01 ini sangat menyatu dengan bibir dan sangat natural.

Baiklah, mungkin itu tadi sedikit cerita dari saya mengenai lip cream sehari-hari saya, semoga bisa jadi referensi buat kamu yang suka terlihat natural dengan riasan simpel.

Sekian dulu, ya.
Assalamu'alaikum :)

Minggu, 22 April 2018

Garnier Blackhead & Pore Purifying Clay Mask Matcha Deep Clean

Maafkeun, clipnya harus ikutan foto hehee

Hai, assalamu'alaikum.

Seperti yang saya katakan pada postingan saya sebelumnya disini . Kali ini saya akan me-review sebuah clay mask dari Garnier. Jadi, ceritanya saya berkeliling di Alf*m*rt depan kantor saya, saat itu saya sedang mencari masker buat saya pakai setelah pulang kantor. Nah, ketemulah si clay mask unik ini.

Kenapa unik? Karena masker ini beda dari masker pada umumnya yang mempunyai sensasi dingin ketika digunakan. Jadi, masker ini tu ada warming effect-nya gitu waktu digunain dan saat pertama kali saya aplikasiin ke wajah efek hangatnya ini langsung terasa. Dan reaksi yang pertama kali terucap dari bibir saya adalah wow! hangatnya enaaak.

Sebelum beli saya baca keterangan di kemasannya sampai habis karena saya kurang percaya diri mau beli produk Garnier ini, kenapa? Saya pernah ada pengalaman buruk dengan produk ini.  Sejak saat itu saya nggak pernah pengen lagi beli produknya. Tapi sekarang saya pun tergoda karena ada kandungan matcha-nya. Jadi, sebenernya alasan saya mau beli itu karena ada kandungan matcha (teh hijau) si favorit saya hehee.

Setelah saya coba ternyata aman, saya jadi berpikir mungkin dulu karena kulit saya sensitif dan jerawatan mungkin nggak cocok dengan produknya. Buktinya sekarang saya aman-aman aja toh. Jadi bisa disimpulkan produk a di kulit b belum tentu cocok di kulit c jadi harus bijak-bijak dalam memilih produk untuk digunakan ya apalagi untuk wajah.
Tekstur dan warna


Oh ya, kembali ke clay mask, lama waktu pemakaian clay mask ini nggak perlu lama cukup 3 menit aja. Sebentar banget ya. Iya, karena menurut saya itu waktu yang cukup untuk membukakan pori-pori wajah. Seperti klaim produknya bahwa produk ini membantu membuka dan membersihkan pori-pori dari debu dan polusi. Setelah pemakaian 3 menit bilasnya pakai air hangat ya karena air hangat juga membantu membuka pori-pori sehingga dapat dibersihkan secara maksimal.

Pertama coba, saya langsung suka clay mask ini karena harum khas teh hijaunya dan hasil akhirnya yang membuat wajah lebih cerah dan segar. Jadi, berdasarkan pengalaman saya menggunakan clay mask untuk kulit berkomedo dan berpori besar dari Garnier ini adalah :

Plus :
  1. Terjangkau untuk masker yang bisa dipakai empat kali maskeran.
  2. Harum teh hijaunya khas banget.
  3. Selain harum yang bikin rileks, efek hangat maskernya enak bangeeet.
Minus :
  1. Ketika sudah dipakai bingung nutupnya pakai apa, makanya saya pakein clip kayak digambar.
Oke, sekian dulu review mengenai clay mask dari Garnier ini yaa. Bubbye.

Assalamu'alaikum. 

Ovale Cleansing Gel Acne Care



Hai, assalamu'alaikum.

Apa kabar readers cantikku? Baik semua, ya. Alhamdulillah. Oke, kali ini saya akan me-review sedikit mengenai pembersih wajah yang akhir-akhir ini membuat saya kagum. Jadi, saya nggak sengaja nemu produk ini waktu belanja ke toko peralatan make up di daerah saya. Waktu nanya harganya murah bangeeet, nggak sampai 10.000, awalnya ragu kan (beneran?) tapi karena penasaran dan wadahnya mungil tapi keliatannya nyegerin tetep dibeli haha.

Waktu saya coba wah segerrr dan nggak perih serta panas diwajah dan saat itu saya percaya jika itu bukan barang palsu hehe. Saya kan tiap hari itu kerja dan pakai make up tipis (blush on, mascara dan lipstik aja sih hehe) jadi setiap pulang itu hal yang saya lakuin pertama kali adalah cuci tangan abis itu bersihin wajah.

Pemakaiannya cukup tetesin di telapak tangan sedikit aja dan usapin merata ke seluruh wajah dan leher. Selanjutnya bersihkan dengan kapas. Kayak make up remover? Hahaa iya, saya jadiin make up remover jadi sebelum mencuci wajah pakai sabun wajah saya gunakan Cleansing Gel ini terlebih dahulu.

Sebelumnya, saya pakai Micellar Water dari Garnier namun setelah pemakaian habis saya nggak berpikir untuk repurchase karena saya ingin coba yang lain dan tertambatlah hati saya pada Ovale Cleansing Gel Acne Care ini. Oh iya, dari yang saya search di google Cleansing Gel dari Ovale ini ada dua varian, pertama yang Whitening kedua yang Acne Care. Dari yang saya baca di bagian belakang Cleansing Gel ini terdapat kandungan lemon fruit extract (citrus medica limonum), seperti yang kita tahu lemon adalah satu diantara 'obat' yang cukup ampuh dalam mengobati jerawat.

Baik, jadi kesimpulannya Ovale Cleansing Gel Acne Care ini :

Plus :

  1. Muraaaah.
  2. Wanginya enak karena mengandung Aloe Vera jadi bisa bikin rileks.
  3. Karena kandungan lemon ekstraknya juga setelah pemakaian wajah jadi seger.
  4. Nggak perih dan nggak panas di wajah.
  5. Irit dan hemat meski mungil.
Minus :
  1. Perih jika terkena luka, jadi ketika wajah sedang perih atau ada luka tidak dianjurkan untuk digunakan ya.
Oke, sekian dulu review-nya ya, next saya akan me-review sebuah clay mask varian matcha (kesukaan saya hehe).

Terima kasih, assalamu'alaikum.

Kamis, 19 Oktober 2017

Ghajini : Andaikan Kalpana Tahu Sachin adalah Sanjay...



Assalamu’alaikum. Hai!
Apa kabar? Blog-nya debuan, ya, hihii. Baik, kali ini saya kembali ngga untuk bilang “pengen produktif ngisi blog-nya”, ngga! Saya udah sering bilang gini, dan hasilnya masih zonk aja (maafkeun saya yang masih labil) hahaa.
google.com

Baiklah, postingan pembuka saya di tahun 2017 ini (widih, udah setahun aja nih sejak postingan terakhir Oktober 2016), saya ingin curhat lagi tentang film. Yap! Saya itu suka nonton, nonton India hahaa makanya kategori di blog ini ada khusus buat film-film India.
Aamir Khan. Tau kan? Tau dong ya. Si bintang di film 3 Idiots yang mendunia. Jauh sebelum 3 Idiots, oom Aamir ini udah buaaanyaaaak banget main film. Doi berperan dalam film berbagai genre dan beberapa perannya yang udah saya tonton yaitu film 3 Idiots, PK, Maan, Taare Zameen Par (Like Stars on Earth), Fanaa, dan next list Dangal. Saya tau sama si oom ganteng imut ini dari jaman saya waktu masih suka main yeye (permainan melompat-lompati karet gelang yang disambung-sambung) hahaa. Jadi, dulu saya taunya aktor film India itu cuma 4. Om-om ganteng hidung mancung yang kesemuanya punya nama Khan. Shah Rukh Khan, Salman Khan, Aamir Khan dan Saif Ali Khan. Keempat oom Khan ini paling sering kan ya muncul di tv Indonesia. Nah, kalo aktrisnya saya dulu itu paling hafal sama Tante Kajool dan Tante Rani Mukherjee (generasi Kuch-Kuch Hota Hai) hahaa.
google.com

Balik ke om Aamir. Satu diantara filmnya yang ingin saya curhatin kali ini yaitu film Ghajini. Pertama kali nonton waktu itu jaman masih kuliah, udah lama. Terus baru-baru ini saya kembali nonton dan feel-nya tu beda. Nonton sekarang feel-nya lebih dapet. Feel romance-nya, sih (hadeeehh cewe!) hahaa. Dan apa geregetnya film ini menurut saya? Jadi gini, sampe si cewe (Kalpana) meninggal, doi ga tau kalo orang yang paling dicintainya itu si Sanjay Singhania asli huhuu T.T
Film dengan alur campur ini awalnya agak serem,sih karena banyak adegan kekerasannya, tapi waktu scene buku diary suasana nontonnya jadi kontras banget. Dari yang ngernyit-ngernyitin dahi ampe tutup mata terus dibuat senyum-senyum sendiri. Dimulai dari scene waktu Sanjay Singhania turun dari jet pribadinya (Jet apa heli, ya) lupa hihii, dan cerita selanjutnya sampe doi ketemu sama Kalpana.
google.com
Yang belum tau ceritanya pasti penasaran waktu awal nonton, akan banyak pertanyaan yang bergelayutan di benak kalian. Ini si Sanjay kenapa sih dia jadi suka bunuh orang? Kalpana itu siapa? Dia mau bales dendam sama siapa? Bales dendamnya karena apa? Dan semua itu terjawab kalo kalian udah nonton (ya iyalaaah) hahaaa.
Kegeregetan saya sama film ini masih belum tuntas bahkan ampe sekarang nih. Coba Kalpana ngga meninggal, kebayang kan gimana reaksinya ketika doi tau kalo si Sachin itu Sanjay beneran. Mungkin doi malu, mungkin juga seneng ato justru Kalpana sadar kalo doi ga selevel sama Sanjay dan tiba-tiba doi ngejauhi Sanjay, disitu cinta mereka diuji (hadeeeeh mulai drama, dasar cewe!)hahaa. Tapi, ngga gitu L cinta mereka ujiannya berat banget, salah satunya harus pergi selama-lamanya. Sad ending banget, kan L Waktu scene Kalpana ditelpon sama perawat rumah sakit kalo Ghajini mengirim pembunuh ke apartemennya, jujur, itu scene yang paling saya benci. Kenapa perawatnya telat banget ngabariiiiin waktu Kalpana udah tiba di apartemennya, kenapaaaaa??? Horornya lagi waktu Kalpana sembunyi di suatu ruangan di apartemennya dan para pembunuh itu mencari keberadaannya. Abis itu yang paling ngeselin lagi adalah waktu para pembunuhnya udah mau pergi dan mereka balik lagi ke apartemennya karena denger ringtone handphone. Aduuuh Kalpanaaaaa udah tau lagi dicari gitu di-silence dulu handphone-nyaaaaa. Dan ini bikin kesel banget! Saya ngomel sendiri waktu nonton scene ini hahaa.
google.com
Tapi, walapun ngeselin gitu saya cukup puas karena si otak pembunuh Kalpana, ya si Ghajini itu dihajar abis sama Sanjay. Kejam banget jadi orang. Kalpana yang ga bersalah dan ga tau apa-apa jadi korban dan sampai merubah kehidupan seseorang dari yang baik dan lembut menjadi seorang pembunuh (Sanjay). Saya sempet mikir, manusia kaya gini di akhirat nanti gimana, ya? (iya jauh banget saya mikir) hihii. Dan akhirnya, setelah bales dendam itu Sanjay bisa hidup normal kembali walapun ga sama kaya dulu lagi. Kini doi harus hidup dengan ingatan yang kadang hilang kadang kembali, dan yang pasti tiada lagi Kalpana L tapi kebaikan hati Kalpana telah menginspirasinya untuk mendirikan sebuah panti asuhan untuk anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Kalpana selalu di hatinya J
google.com
Sekian.

Ceritanya oke. Feel-nya dapet. Ost.-nya bagus dan backsongnya bikin terpana, apalagi waktu scene Kalpana nolong anak-anak yang pakai kaki palsu untuk masuk ke museum. Disana Sanjay pertama kali ngeliat Kalpana dan doi terpana. Tau ga? Senyumnya om Aamir disana bikin hati meleleh, udah berumur aja masih imut gini om-nya. Cakev. Hehee. Well, terus berkarya ya om Aamir, saya terus menunggu film-film unik lainnya dari om Aamir karena saya suka cerita-cerita film yang diperankan oleh om Aamir. Sampe sini dulu. Maafkeun kalo ada kata-kata saya yang kurang berkenan ya. See yaaa ;)
Wassalamu’alaikum.

Senin, 10 Oktober 2016

Postingan Setengah Tahun Kemudian....

Hai :)
Postingan terakhir bulan April lalu rupanya. Omaigaaad hahaah. sejak bulan April lalu saya sibuk jadi ga sempet online deh hehee. Terus postingan ini kayaknya ga penting-penting amat, ya cuma mau say hi ajalah karena udah lama banget ga buka blog.
Next kayaknya bakalan sering lagi nge-blog-nya karena udah sendiri lagi huhuuu T.T sendiri kenapa, ya? Rahasiaaaa hehee (apaan nanya sendiri jawab sendiri hahaah).
O yah, beberapa bulan terakhir sejak April lalu banyak perubahan dalam kehidupan saya. Duh, baper, kan kalo mau diceritainT.T pokoknya dunia saya sekarang beda banget sama yang dulu. Eetss perubahannya yang positif yah walopun memang ada juga yang bikin saya jadi sisi yang berbeda dari sebelumnya.
Ga nyangka aja dalam waktu 6 bulan ini banyak banget yang saya alamin. Masalah kehidupan dan hati yang dengan luar biasanya membuat saya banyak berubah. Yaaaah curhat, deeeh hehee. Kalo lagi curhat di blog gini rasanya kayak kembali lagi pada saya yang dulu yang betaaah banget berlama-lama di kamar dan depan monitor laptop :')
Waktu 6 bulan ga kerasa, ya :') setengah tahun ga posting blog hahaah. Waktu berlalu cepet banget, ya :') andaikan bisa menghentikan waktu saat ini. Tapi yang paling pengen saya lakuin sekarang mengulang waktu :') Aaaaah kok jadi baper, siiiih.
Hmm... ya udah ah nanti saya jadi mewek kalo curhat gini heheeeh. Okeeey, ditungguin yah postingan selanjutnya entah temanya apa nanti.
Bye byeeeee ;)

Selasa, 05 April 2016

VIVA MILK CLEANSER DAN VIVA FACE TONIC # BENGKOANG

Assalamu’alaikum.
Hai hai. Sepertinya bulan Maret saya ngga posting apapun hehee dan ini postingan pertama saya di bulan April. Jadi bulan lalu itu saya sibuk ikut tes kerja. Maklum, job seeker hehee. Oke back to topik. Libur panjang tahun baru kemarin saya pergi jalan-jalan ke semua tempat yang berbau pantai. Kalian pasti bisa nebak, kan kalo pulang dari pantai itu warna kulit kita jadi gimana. Yap. Eksotis. Hari pertama liburan langsung berkemah di pantai (ceritanya menyambut malam tahun baru di pantai), hari kedua ngunjungin pantai lagi, hari ketiga pun pantai lagi, pokoknya kalo ditotalin jumlah pantai yang kita kunjungin selama liburan ada 4. Dan sejak saat itu saya jadi ga tertarik lagi dengan pantai padahal alasan saya ikut liburan itu karena pantai juga hehee.
Setelah jadi anak pantai selama liburan itu, pulangnya tentu bawa oleh-oleh tapi oleh-olehnya kulit yang gelap. Kulit udah eksotis jadi makin eksotis, deh. Tapi saya langsung cari solusinya terutama untuk wajah. Saya lalu browse pembersih wajah yang bisa sekaligus mencerahkan.
Scroll scroll scroll dan ternyata banyak banget yang udah coba Viva Milk Cleanser dan Face Tonic-nya. Macem-macem varian tapi karena saya ingin mencerahkan wajah jadi saya pilih varian bengkoang. Setelah dapet info dan merasa yakin, malemnya saya langsung beli dan harganya murmer alias murah meriah bangeeeet, pokoknya sepasang itu harganya ngga sampai 20.000 rupiah.
Sejak itu saya rajin bersihin muka pakai keduanya. Saya biasanya aplikasiin milk cleanser-nya sebelum mandi dan face tonic-nya setelah mandi. Jadi, saat mandi saya bersihin muka saya pakai sabun wajah saya dulu baru pakai face tonic. Saya juga rajin bersihin muka setelah pakai make up. Setelah make up saya bersihin lalu saya pakai milk cleanser setelah itu saya cuci wajah pakai sabun wajah saya dan baru aplikasiin face tonic-nya.
Sebenernya pada petunjuk cara pakai di kemasan kedua produk ini, face tonic dapat langsung diaplikasiin setelah memakai milk cleanser. Tapiii, dari yang saya baca pada blog dan vlog beauty guru mereka nyaranin kalo face tonic itu bagusnya dipakai setelah cuci wajah. Saya pun sependapat karena memang face tonic itu final step yang bertugas mengangkat sisa-sisa pembersih wajah. So, saya ikutin advise para beauty guru aja.
Satu minggu pemakaian belum terasa apa-apa tapi kulit wajah setelah pakai jadi haluuus banget dan ngga bikin jerawatan. Awalnya saya khawatir pembersih ini bakal bikin jerawat saya meradang lagi dan ternyata ngga. Lalu, kurang lebih satu bulan warna kulit wajah saya kembali normal. Normal, yah bukan cerah. Sekarang udah lebih kurang 3 bulan dari pertama pemakaian, wajah saya tetep gitu-gitu aja huhuu. Tapi alhamdulillaaah selama pemakaian produk ini wajah saya aman-aman aja dan itu artinya saya cocok dengan produk ini.
Repurchase? Iya, deh. Saya suka produk pembersih dari Viva ini karena selain cocok buat saya, wanginya juga enak. Kalo lagi dipijit-pijitin ke wajah wanginya bikin nambah rileks. Pokoknya, Viva Milk Cleanser dan Face Tonic ini memang udah jadi favorit banyak orang, deh, begitupun saya. Well, mungkin menginspirasi buat travellers yang pulang liburan terus kulit jadi gelap dan ga mau ribet perawatan ini itu cukup susu pembersih dan face tonic aja kayak saya. Sebenernya, bukan ga mau ribet tapi mau perawatan ini itu belum punya modal, ckckck ke si an hahaa. Ya udah deeh bubbaaay J

Wassalamu’alaikum.

Senin, 22 Februari 2016

Alih Fungsi Mascara Bulu Mata Menjadi Mascara Alis dan Belajar Membentuk Alis



Hai! ^^
“...kita yang jalani bersama lalui berduaaa so no matter what they saaaay..”. Bukaan ini bukan mau curhatin masalah hati kok cuma lagi dengerin lagu aja yang liriknya kayak gitu hehee. Kalo mau curhatin masalah hati judulnya pasti ada aura mellow-nya hahaa. Oke, langsung aja ya ke topik postingan. Jadi, sejak alis jadi prioritas penting kalo mau pergi pergi saya jadi perhatian banget sama alis. Kalo mau pergi pokoknya setelah bedakan alis sama bibir dulu deh yang diperhatiin soalnya kalo alis ga rapi pasti ada yang kurang, begitu pun dengan bibir kalo ga ada warna-warna gitu di bibir jadi agak kurang pede terkesan pucet dan kucel.

Sebenernya, saya ga punya eyebrow kit yang lengkap ya. Yang saya punya dari jaman kuliah sampe sekarang cuma pensil alis plus sikatnya, yaa walopun punya eyebrow kit lengkap itu udah lama jadi wishlist. Sekarang sih sebenernya saya masih belajar bikin alis yang rapi dan keliatan natural soalnya kalo liat alis bagus saya suka geregetan, geregetan pengen bisa maksudnya. Saya pernah nanya cara bikin alis yang bagus sama salah satu Indonesian beauty blogger yang saya suka dandanan alisnya, Conietta. Dia banyak kasih tips dan yang paling saya inget dia bilang mau produk alis yang mahal pun kalo belum mahir ya sama aja nanti hasilnya yang penting terus berlatih aja. Nah, untuk praktek langsung saya suka belajar ngalis sama tante, dia bilang ngalis itu pakai feeling jangan asal ngalis terus dia juga bilang sama kayak Conietta katanya ngalis memang perlu belajar terus soalnya kemampuan make up itu ga cuma karena udah ada bakat tapi juga teknik dan itu didapet tentu dari belajar. Dan dari konsultasi sama mereka saya jadi paham intinya kita harus berlatih terus biar ngalis-mengalisnya jadi bagus. Good advice.
Jadi, ngalis itu harus berlatih terus, ya (maaf ini wajah tanpa dibedakin hehee)
Nah, di atas itu sekelumit kisah tentang ngalis-mengalis, ya sekarang saya mau bagi cerita dan mungkin juga tips. Jadi, saya itu kehilangan sikat alis dan belum punya niat mau beli lagi hahaa nah sejak tau ada eyebrow mascara yang sikatnya yang lebih kurang sama kayak sikat bulu mata jadi mascara yang tadinya untuk bulu mata alih fungsi deh jadi mascara alis hahahaa. Ceritanyaaa mascara saya itu udah kadaluwarsa dan ga mungkin dipake lagi dong, tapi mau dibuang tempatnya itu sayang. Karena tadinye sikat alis ilang entah kemane lalu tibe-tibe muncullah ide ini *triiiiing* ada bohlam di atas kepala hahaa. Jadi, mascara itu saya bersihin sebersih-bersihnye dengan cara berikut.

Pertama, saya panasin air dan ga usah sampe mendidih. Kemudian, saya masukkan sikat dan tempat mascaranya di air hangat itu. Cara ini bertujuan biar mascara yang menggumpal jadi encer dan lebih mudah untuk dikeluarin. Oh ya, ngerendamnya pakai mangkok atau wadah lainnya, jangan di panci atau alat yang digunain untuk makan.
Kedua, setelah mascara yang menggumpal itu encer kocok-kocok tempat mascara pakai air dan dikeluarin airnya sampai bersih tapi sebelumnya bersihkan dulu sikat mascaranya agar dapat digunakan untuk bersihin tempat mascara.
Ketiga, untuk memastikan apakah tempat mascara dan sikat mascara sudah bersih masukkan air bersih ke dalam wadah mascara dan kocok-kocok kemudian keluarkan airnya, dan sikatnya juga rendam di air bersih, jika air yang di rendam dan dikeluarkan itu tidak berwarna hitam maka sikat dan wadah mascara sudah bersih. Oh ya, saya pakai sabun mandi juga untuk ngebersihinnya lalu bilas lagi sampai yakin benar-benar bersih dan ga ada lagi sisa-sisa mascaranya.
Terakhir, keringkan sikat dan tempat mascara itu dengan cara diangin-anginkan atau dijemur, kalo saya dijemur biar cepet kering hehee dan jemurnya ga usah lama-lama, ya cukup 10-15 menit atau sampai benar-benar kering. Setelah itu, beralih fungsi deh sikat mascara bulu matanya hahaa.

 Ini dia mascara bulu mata yang udah bersih tadi dan beralih fungsi jadi mascara alis, lumayan kan buat nyikat alis hahaa.


Jadi, ini before-after saya nyobain nyikat alis pakai sikat mascara tadi. Ini muka tanpa bedak ya dan itu jidat memang agak lebar hehee. Jadi, pertama saya sikat dulu si alis biar rapi terus aplikasikan pensil alis dengan bentuk yang diinginkan, itu saya bentuknya ngikutin arah alis. Untuk ngebentuk alis pakai pensil alis, tante saya kasih tips narik garisnya mulai dari alis bagian bawah dari ujung dalamnya hingga ujung bagian luar. Terus arsir alis memanjang semakin ke atas semakin keatas terakhir baru tarik garis alis bagian atas dari ujung dalamnya hingga ujung luar (dan maaf ga dibikin tutorial, mungkin next time ya, saya mau berlatih dulu). Teknik ini biar alis ga terlihat turun. Nah, setelah alis terbentuk, isi bagian tengah alis jika masih ada yang belum terisi dengan warna pensil alis dan untuk alis bagian dalam (depan) biarkan warnanya agak blur biar terlihat ada gradasi dan jangan ditebalkan warnanya. Baru setelah itu sikat alis menggunakan sikat alis atau sikat mascara seperti saya tadi. Tapi perhatiin, kalo mau nyikat alis yang sudah diaplikasikan pensil alis dan sebagainya harus pelan-pelan agar warnanya ga blur dan malah ga terlihat rapi. Saya dulu suka nyikat alis sesuka hati saya aja walopun terlihat udah rapi tapi coba liat di foto, fail :( Jadi, saya nyikat alisnya cukup bagian depannya aja setelah pakai pensil alis dan setelah itu dirapiin pakai cotton bud. Nah, untuk hasil yang lebih rapi lagi pakai concealer atau bedak yang punya tekstur padat tepat di bawah dan diatas alis. Aplikasikan dengan kuas atau tangan juga bisa, kalo saya biasanya pakai cotton bud hehee. Laaaluuu setelah itu, jadi deh.

Well, mungkin itulah sedikit cerita dan mungkin tips juga dari saya. Kalo ada yang mau sharing tentang alis dengan senang hati saya terima hehee. Saya ini masih belajar tentang make up tapi seneng aja berbagi cerita gini jadi maklumin ya kalo ada salah-salah kata. Baiklaaah saya tutup dulu postingan kali ini, ya. See yaaa :)